Proposal Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Jawa Untuk SMP
USULAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SANDHANGAN” HURUF JAWA MELALUI PEMBELAJARAN
KONTEKTUAL DENGAN METODE JIGSAW BAGI
SISWA SMP
ISLAMIYAH WIDODAREN
OLEH:
Khotam
Septriyoga, S,Pd
SMP ISLAMIYAH
WIDODAREN
KABUPATEN
NGAWI
JULI 2006
.......................................................................................
A. JUDUL PENELITIAN
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS “SANDHANGAN”
HURUF JAWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKTUAL DENGAN METODE JIGSAW BAGI SISWA .................................
B. BIDANG KAJIAN
Desain dan strategi pembelajaran di kelas
C. PENDAHULUAN
Dalam sistem pendidikan, guru merupakan salah satu
komponen penting dari enam pilar pokoknya. Sebagaimana diketahui bahwa
keberhasilan proses pendidikan ditentukan oleh faktor guru, kurikulum, buku
penunjang dan media, tempat belajar (gedung), sumber dana, dan manajemen (Semi,
1990;9-11). Peran guru amatlah penting, bukan saja sebagai pengajar yang
sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan dan keterampilan pada siswa, namun lebih
dari itu, ia berperan sebagai pendidik yang bertanggung jawab secara moral
tentag terjadinya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik dan bermartabat.
Dalam proses pembentukan perilaku belajar yang baik, Semi (1990:128) dan
Semiawan (1990:10) menyatakan ada lima peran yang harus dilakukan guru, yaiatu
sebagai konseptor (perencana), fasilitator (media), transformator (menyampaikan
ilmu pengetahuan), motivator (penyemangat), dan sebagai evaluator (penilai dan
pengukur hasil belajar).
Keberhasilan guru dalam menjalankan tugas-tugasnya,
salah satu petunjuk yang secara konkrit dapat dilihat dan diamati berupa hasil
evaluasi akhir untuk setiap topik bahasan yang diberikan. Guru yang mengajar
dengan berprinsip pada upaya untuk membuat anak senang, akan memunculkan
perasaan suka dan bersedia menerima apa yang disampaikan guru dengan ikhlas dan
bersemangat. Dengan demikian pada gilirannya anak akan memperoleh penghargaan
berupa angka maksimal sebagai penghargaan terhadap prestasi belajar yang yang
dicapainya. Hal itu berlaku pula bagi pengajar bahasa Jawa yang akan menjadi
perhatian dan fokus dalam penelitian ini.
Penelitian akan mengkaji bagaimana tingkat
keberhasilan guru bahasa Jawa di SMP Islamiyah Widodaren. Dari sekian topik
yang disajikan dalam pengajaran bahasa Jawa di tingkat SMP tersebut, peneliti
tertarik untuk melihat seberapa jauh pencapaian anak dalam penguasaan penerapan
“sandhangan” tulisan Jawa yang telah diajarkan gurunya. Hal itu didasarkan pada
pertimbangan (1) sejauh mana yang peneliti ketahui topik itu belum pernah
dikaji secara ilmiah, (2) topik itu telah diajarkan guru sejak kelas I tingkat
SMP bahkan diperkenalkan sejak di bangku SD, (3) “sandhangan” tulisan Jawa
merupakan bagian dasar dalam penguasaan keterampilan menulis Jawa, (4) terdapat
petunjuk banyak siswa yang lemah dalam penguasaan “sandhangan” selain hal
“pasangan” tulisan bahasa Jawa. Dalam penelitian ini selain ingin diketahuai
secara pasti tentang tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan “sandhangan”
tulisan Jawa, juga diketahui model-model kesalahan penulisan “sandhangan” dan
faktor penghambat kemampuan tersebut.
D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
- Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti yang
digambarkan dalam pendahuluan, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian
ini adalah:
a. Bentuk kesalahan apa saja yang terjadi pada penulisan
“sandhangan” huruf Jawa siswa kelas 7 SMP Islamiyah Widodaren?
b. Apa yang menjadi hambatan dalam penulisan “sandhangan”
huruf Jawa siswa kelas 7 SMP Islamiyah Widodaren?
c. Bagaimana kemampuan siswa kelas 7 SMP Islamiyah
Widodaren dalam hal penguasaan menulis huruf Jawa, khususnya sistem penulisan
“sandhangan” dalam bentuk praktek nyata?
- Pemecahan
Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut di atas, kami yakin
upaya peningkatan keterampilan menulis “sandhangan” huruf jawa melalui
pembelajaran kontekstual dengan metode jigsaw bagi siswa ................................
Gresik dalam menjadi solusi alternatif dalam pembelajaran.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitin merupakan rangkaian tahap-tahap
pemecahan masalah dan penegasan tentang
apa yang sebenarnya akan dicari dalam
suatu kegiatan penelitian ilmiah pada umumnya.
Berdasarkan deskripsi latar
belakang yang tergambar pada pendahuluan dan rumusan
permasalahan sebagai
sasarannya, maka orientasi tujuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara
umum ingin memperoleh gambaran tentang kemampuan bahasa Jawa siswa kelas 7 SMP
Islamiyah Widodaren: kajian kemampuan menerapkan “sandhangan” huruf Jawa
(khususnya yang berkaitan dengan penguasaan menulis huruf Jawa)
2. Tujuan Khusus
a.
Ingin mendeskripsikan secara mendalam kemampuan siswa
kelas 7 SMP Islamiyah Widodaren dalam hal penguasaan “sandhangan” tulisan Jawa
dalam praktek nyata.
b. Ingin mendeskripsikan secara mendalam tingkat
penguasaan “sandhangan” tulisan Jawa siswa kelas 7 SMP Islamiyah Widodaren.
c. Ingin mendeskripsikan secara mendalam hal yang menjadi
kendala penguasaan “sandhangan” tulisan Jawa siswa kelas 7 SMP Islamiyah
Widodaren.
F. Manfaat Penelitian
Jika penelitian ini telah selesai dan memperoleh hasil
seperti apa yang diharapkan, maka akan mempunyai manfaat yang sangat berarti bagi berbagai pihak yang terkait,
yaitu: guru, orang tua murid, dan sekolah, bnaik secara teoritis maupun secara
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini tergolong ke dalam bidang pendidikan
dan pengajaran. Oleh karena itu hasil penelitian ini bermanfaat secara teoritik
terhadap ilmu pendidikan pragmatik, dan psikolinguistik. Selain itu hasil
penelitian ini diharapkan dapat merangsang penelitian lain yang cakupannya
lebih luas dan mendalam.
2. Manfaat Praktis
Baik secara langsung maupun tidak langsung hasil
penelitian ini akan memberikan manfaat kepada guru, orang tua murid, dan
sekolah.
a.
Bagi guru yang bersangkutan (responden), hasil
penelitian ini tentunya sangat berguna untuk mengetahui tentang “potret” diri
dalam hal keberhasilan mengajar, khususnya menulis Jawa. Dengan demikian guru
yang bersangkutan dapat memperbaiki cara mengajar dan model pendekatannya. Bagi
guru lain hasil penelitian ini tentu sangat berguna sebagai acuan dalam membuat
pertimbangan memperbaiki kinerja mengajarnya yang dipandanya belum baik.
b.
Bagi siswa, informasi dari hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan introspeksi diri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
Jawa, khususnya bidang menulis Jawa. Dengan data tersebut siswa dapat
meningkatkan kemampuannya dengan cara banyak berlatih, berdiskusi dengan guru
dan teman, sertta mencari informasi dari berbagai sumber buku.
c.
Bagi sekolah, hasil penelitian ini tentunya merupakan
informasi yang sangat berharga. Hal-hal yang dipandang positif dapat
disebarluaskan pada guru lain untuk dicontoh, sehingga kinerja dan pelayanan
sekolah semakin baik di mata masyarakat. Jika idealisme sebagai suatu lembaga
layanan sosial dan publik berjalan dengan baik, maka pada giliranya akan
memberikan kepuasan serta keuntungan ekonomis dalam jangka panjang.
G. KAJIAN PUSTAKA
Guru dalam mendidik siswa diharuskan bersikap
profesional, sikap profesional ini merupakan sebuah tuntutan,s ehingga mampu
mengidentifikasi dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dan faktor
penyebabnya. Kemudian melakukan pembelajaran metode yang sesuai dan
menindaklanjuti dengan upaya penuntasannya.
- Identifikasi
dan Diagnosa Pembelajaran
Kegiatan guru dalam mendiagnosa kesulitan belajar
siswa harus mampu menunjukkan jalan yang benar kepada siswanya, sehingga siswa
tersebut merasa senang dan mengetahui kesalahan yang telah dilakukan. Oleh
karena itu guru juga harus bisa bertindak bijaksana dalam mengidentifikasi dan
mendiagnosa pembelajaran.
Guru hanya cukup menunjukkan jalan yang benar kepada
siswa. Jika siswa belum juga mampu menuju arah yang benar, maka guru wajib
mencari inovasi dalam pembelajaran yang pada akhirnya siswa mampu memahami
materi dan merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari
Guru yang baik akan mengetahui berbagai hal yang dapat
digunakan sebagai kriteria apakah siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan kesulitan belajar
siswa, antara lain:
a.
Siswa yang tidak mampu menyerap 65% atau lebih dari
tujuan pembelajaran yang ditetapkan, siswa tersebut mengalami kesulitan
belajar.
b.
Siswa yang menduduki ranking 25% di bawah, dikatakan
telah mengalami kesulitan belajar
c.
Bila perbedaan antara potensi dan prestasi yang cukup
tinggi dapat dikategorikan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.
d.
Biasanya siswa tersebut mengalami kesulitan belajar dan
mempunyai kepribadian yang menyimpang dari kebiasaannya.
Setelah guru mengetahui kesulitan belajar siswa,
hendaknya mencari inovasi pembelajaran. Dalam penelitian ini kami sajikan
inovasi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
- Pendekatan
Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
signifikan sehingga dapat membantu siswa menghubungkan materi pelajaran dengan
konteks kehidupan kesehariannya.
Ciri pendekatan kontekstual adalah:
a.
Konstruktivisme
Guru memfasilitasi siswa untuk membangun sendiri konsep-konsep yang
sedang dipelajari.
b.
Strategi bertanya
Guru menggunakan strategi bertanya untuk mendorong membimbing dan
memonitor kemajuan berfikir siswa.
c.
Inkuiri
Dalam pembelajaran siswa mengajukan peartanyaan, membuat pertanyaan,
membuat dugaan, mengumpulkan data serta mengambil kesimpulan.
d.
Komunitas belajar
Dalam pendekatan kontekstual terdapat kelompok-kelompok yang anggotanya
taerlibat aktif dalam pemecahan masalah.
e.
Modeling
Agar diupayakan terdapat contoh, model atau peragaan yang dapat
memudahkan siswa dalam memahami konsep.
f.
Penilian otentik
Guru melakukan penilaian untuk melihat ketercapaian kompetensi.
- Pembelajaran
Remedial
John Dewey (dalam Cooney, 1975) mengemukakan
langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani masalah yang berkenaan dengan
kesulitan belajar siswa:
a.
Menemukan atau mengetahui siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
b.
Mengidentifikasi masalah yang terjadi
c.
Memperkirakan penyebab terjadinya kesulitan belajar,
dan
d.
Menindaklanjuti berdasarkan perkiraan-perkiraan yang
benar.
Kata “remedial” berarti menyembuhkan, membetulkan,
atau membuat menjadi baik. Pembelajaran remedial merupakan suatu bentuk
pembelajaran untuk menyembuhkan atau menghilangkan kesulitan belajar yang
dialami siswa. Melalui upaya pembelajaran remedial diharapkan diperoleh hasil
pembelajaran dengan tingkat ketuntasan yang optimal. Beberapa aspek yang
diperbaiki dalam pembelajaran remedial antara lain:
-
Cara belajar siswa
-
Cara guru mengajar
-
Materi pelajaran yang disajikan
-
Alat bantu pembelajaran dan lingkungan yang
mempengaruhi proses pembelajaran
Tujuan pembelajaran remedial secara umum tidak berbeda
dengan tujuan pembelajaran pada umumnya. Tujuan yang dimaksud antara lain:
a.
Agar siswa memahami dirinya
b.
Dapat memperbaiki cara belajar ke arah yang lebih baik
c.
Dapat memilih fasilitas yang sesuai
d.
Dapat mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi
penyebab kesulitannya.
e.
Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar baru
yang mendorong tyercapainya hasil yang lebih baik.
Pengajaran remedial di sini dilaksanakan selama proses
belajar berlangsung. Hambatan-hambatan yang dialami siswa ditangani selama
proses berlangsung. Agar maksud ini tercapai dapat diupayakan adanya pengajaran
berprogram, dilengkapi alat bantu pembelajaran, dan menggunakan model
pembelajaran yang inovatif.
Untuk mendesain pembelajaran remedial hendaknya:
a.
Didasarkan pada penyebab kesulitan belajar
masing-masing siswa
b.
Mampu memberikan motivasi belajar penulisan pasangan
huruf Jawa
c.
Dilakukan prioritas remedinya, yaitu:
o
Diberikan dulu remedi terhadap kesulitan belajar
akibat negatif terhadap pembelajaran penulisan pasangan huruf Jawa.
o
Dahulukan remedi kesulitan akibat faktor efektif
atau psikomotorik sebelum menangani akibat faktor kognitif
o
Mengutamakan kejelasan konsep, karena merupakan
hal yang mendasar dari pengetahuan.
- Pembelajaran
Tuntas
Pembelajaran tuntas dilakukan setelah proses pembelajaran
remedial selesai. Tujuannya untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan
belajar pada pembelajaran remedial, dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a.
Bagi kelompok siswa yang belum tuntas dilakukan
pengulangan dengan model pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang
teridentifikasi pada pembelajaran remedial.
b.
Bagi kelompok siswa yang sudah tuntas dilakukan
pengayaan, pengukuhan, dan percepatan melalui model pembelajaran game, problem
solving, dan problem possing.
- Metode
Jigsaw
Beberapa cara dalam metode Jigsaw ini ada yang harus
dilalui adalah sebagai berikut:
a.
Siswa dikelompokkan beranggotakan xx
b.
Tiap orang dalam kelompok diberikan bagian materi yang
berbeda
c.
Anggota team yang berbeda yang telah mempelajari
bagiannya bertemu dengan kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan
bagiannya
d.
Setelah selesai diskusi dengan kelompok ahli, tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian melaporkan hasil diskusi kepada
anggota kelompok yang lain.
e.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya pada forum
f.
Guru mengevaluasi presentasi
g.
Penutup
H. SISTEM TULISAN JAWA
Secara historis, tulisan Jawa merupakan hasil
pengembangan dari sistem tulisan yang ada sebelumnya. Tulisan Jawa yang ada
saat ini secara periodesasi digunakan sejak tahun 1600-an, setelah melalui
proses metamorfosis panjang dari tipologi huruf majapahit (1250-1450), huruf
Kawi (750-1250), dan huruf Palawa (sebelum tahun 700-an) yang lebih bernuansa
huruf Hindu dari Hindia (De Casparis dalam Molen, Soedarsono, (Ed): 3-7).
Sandhangan huruf Jawa adalah tahapan kedua dari
proses pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jawa dengan media huruf Jawa.
Sandhangan sendiri merupakan perangkat pelengkap yang berfungsi sebagai
refleksi variasi bunyi. Secara fungsional, sandhangan huruf jawa dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu (1) sandangan swara, (2) sandhangan sigeg, dan (3)
sandhangan panjing.
I. METODE PENELITIAN
- Setting
Penelitian
Penelitian dengan judul upaya peningkatan keterampilan
menulis “sandhangan” huruf Jawa melalui pembelajaran kontekstual dengan Metode
Jigsaw dilaksanakan di SMP Islamiyah Widodaren.
Obyek penelitiannya adalah mata pelajaran Bahasa jawa
kelas 7 pada semester I tahun pelajaran 2006-2007.
- Persiapan
Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian perlu dilakukan
penyusunan perangkat penelitian untuk mengidentifikasi dan mendiagnosa
kesulitan belajar siswa tentang menulis “sandhangan” huruf Jawa, berupa:
a.
Tes akhir belajar, untuk mengukur tingkat daya serap
siswa terhadap tujuan pembelajaran.
b.
Tes kecerdasan, untuk mengukur potensi siswa (buatan
guru sendiri).
c.
Skala sikap untuk mengukur kepribadian siswa (buatan
guru sendiri).
- Siklus
Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tahapan siklus
sebagai berikut:
a.
Siklus 1
Pada siklus 1, dilakukan penelitian melalui tes, pengisian angket, dan
skala sikap dalam waktu 2 jam pelajaran (90 menit)
b.
Siklus 2
Pada siklus 2 dilakukan penelitian secara kolaborasi, melalui
pembelajaran remedial tiga kali tatap muka, yaitu:
o
Tatap muka pertama pembelajaran remedial tentang
pengertian “sandhangan” huruf Jawa sesuai dengan letaknya
o
Tatap muka kedua pembelajaran remedial tentang
pengertian “sandhangan” huruf Jawa sesuai dengan bentunya
o
Tatap muka ketiga pembelajaran remedial tentang
pengertian “sandhangan” huruf Jawa sesuai dengan letak dan bentuknya
c.
Siklus 3
Pada siklus 3 dilakukan penelitian melalui pembelajaran penuntasan
menulis “sandhangan” huruf Jawa dalam waktu 2 jam pelajaran (90 menit)
- Instrumen
Penelitian dan Refleksi
Instrumen tiap siklus dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a.
Instrumen penelitian siklus 1
o
Perangkat tes hasil belajar menulis “sandhangan”
huruf Jawa
o
Angket
o
Perangkat tes kecerdasan
o
Perangkat tes skala sikap
b.
Instrumen penelitian siklus 2
1)
Perangkat pembelajaran berupa: rencanan pengajaran,
alat bantu pembelajaran, dan alat evaluasi dari tiga indikator yaitu:
o
Pemahaman menulis “sandhangan” huruf Jawa sesuai
dengan letaknya
o
Pemahaman menulis “sandhangan” huruf Jawa sesuai
dengan bentuknya
o
Cara menulis “sandhangan” huruf Jawa sesuai
dengan letak dan bentuknya
2)
Pedoman observasi
o
Pedoman wawancara
o
Kuesioner
o
Tes hasil belajar
c.
Instrumen penelitian siklus 3
o
Rancangan program pembelajaran untuk kelompok
tuntas dan kelompok perbaikan.
o
Pedoman observasi (catatan lapangan)
o
Pedoman wawancara
o
Kuesioner
o
Tes hasil belajar
- Analisis dan
Refleksi
Melalui diskusi kelompok, setiap akhir semester siklus dibahas melalui
analisis dan refleksi dengan tahapan:
1)
Diskusi akhir siklus 1
o
Merekapitulasi data hasil penelitian
o
Melakukan identifikasi kesulitan belajar siswa
o
Melakukan diagnosa kesulitan belajar siswa
o
Menysun rancangan siklus 2
2)
Diskusi akhri siklus 2
o
Merekapitulasi data hasil penelitian
o
Melakukan analisis data hasil penelitian
o
Mengevaluasi hasil analisa data penelitian
o
Menyimpulkan tingkat keberhasilan penelitian
untuk menyusun perbaikan tindakan (replanning)
siklus 3
3)
Diskusi akhir siklus 3
o
Melakukan analisa data hasil penelitian
o
Mengevaluasi hasil analisa data penelitian
o
Menyimpulkan keberhasilan penelitian
o
Membuat rancangan penyusunan laporan hasil
penelitian
J. RENCANA TINDAKAN
Rencana tindakan penelitian diawali dengan melakukan
identifikasi dan diagnosis masalah pembelajaran menulis “sandhangan” huruf Jawa
dari hasil diagnosis dipakai sebagai dasar penyusunan program pembelajaran
remedial yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Dari hasil pembelajaran dilakukan diagnosis ulang
untuk menyusun program pembelajaran tuntas yang dilakukan selanjutnya.
K. JADWAL
PENELITIAN
Kegiatan pembelajaran tindakan kelas direncanakan bulan September sampai
Nopember 2006, dengan jadwal kegiatan
sebagai berikut:
JADWAL KEGIATAN
NO
|
KEGIATAN
|
SEPTEMBER
|
OKTOBER
|
NOPEMBER
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
2
3
4
5
6
|
Penyusunan Proposal
Pembekalan / Desiminasi Proposal
Pelaksanaan Penelitian
Evaluasi Dan Refleksi
Penyusunan Laporan
Desimilasi Laporan Penelitian
|
Ö
|
Ö
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
L. Rencana dan Biaya Penelitian
Besarnya Dana
Total
|
Rp.
5.000.000,-
|
Pengeluaran :
|
|
1.
Bimbingan oleh Kepala Sekolah 7,5%
2.
Bimbingan Pembimbing Khusus 7,5%
3.
Penyusun Program Tindakan
4.
Membuat Alat Peraga
5.
Membuat Lembar Kerja Siswa
6.
Menyusun Instrumen/Angket
7.
Melakukan Tindakan
8.
Mengolah Hasil Penelitian
9.
Membuat Laporan
10. Penggadaan
dan Penjilidan
11. Dokumentasi
|
Rp. 375.000,-
Rp. 375.000,-
Rp. 750.000,-
Rp. 500.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 750.000,-
Rp. 750.000,-
Rp. 500.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 100.000,-
|
Jumlah
|
Rp. 5.000,000,-
|
....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, (1985) Penelitian
Kependidikan, Prosedur dan Strategi, Bandung: Penerbit Angkasa
Antunsuhono, (1985) Reringkesaning
Paramasastra Djawi. Yogyakarta: penerbit Soejadi.
Basir, Udjang Pairin, (1997). Ketrampilan
Menulis, Teori dan Penerapannya. Surabaya: University Press IKIP Surabaya.
Deenik, (1937) Kembang Setaman.
Batavia: Penerbit JB. Wolter Groningen. Depdikbud Prop. Jatim
Hutomo, Suripan Sadi, (1988) Metode
Proses Belajar Mengajar. Surabaya: BPG.
Molen, W. Van Der., 1985, Sejarah
dan Perkembangan Aksara Jawa, dalam Soedarsono (Ed) Aksara dan Ramalan Nasib dalam Kebudayaan Jawa, 1985, Yogyakarta:
Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi), Ditectoral
Jendral Depdikbud.
Mulyasa, E, (2002), Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep,
Karakteristik dan Implementasi, Bandung PT. Remaja Rosdakarya.
Padmosoekotjo, S.(1987) Memetri
Basa Jawa, Citra Jaya Murti, Surabaya,
Poerwadarminta, W.J.S. (1937), Baoesastra
Djawa, J.B. Waltres Vitgeversmaatscappy.
Ras, J.J.(1985), Bunga Rampai
Sastra Jawa Mutakhir, Grafiti Press, Jakarta.
Ruchji, Subekti, Harry Firman, (1986), Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedian, Jakarta, Universitas
Terbuka.
Suhito, (1987), Diagnosis
Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, Semarang: FPMIPA IKIP Semarang.
________, (2004), Kurikulum
Pendidikan Dasar, Jakarta: Separtemen Pendidikan Nasional.
Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan, 1987, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Bandung: Penerbit Aksara.
..................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1.
Judul Penelitian : Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis
“Sandhangan” Huruf Jawa Melalui Pembelajaran Kontektual Dengan Metode Jigsaw
Bagi Siswa ................................
2.
Peneliti
a.
Nama Lengkap :
b.
Jenis Kelamin :
c.
Pangkat / Gol. NIP :
d.
Mata Ajaran Pokok : Bahasa Jawa
e.
Institusi / Sekolah :
f.
Alamat :
g.
No. Rekening :
h.
Bank :
3.
Lama Penelitian : 2,5 bulan
Dari :
4.
Biaya yang dibutuhkan :
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Kepala SMP ……………….
……………………
NIP: ……………………………
|
Peneliti,
…………………
NIP: ……………………….
|