PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Bahasa Inggris SMP Kelas VIII. I Ngawi
A.
JUDUL PENELITIAN
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI “THE DEGREE
OF COPARISON”
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
“KOOPERATIF CIRC” DI KELAS VIII A SMP ...
B. BIDANG KAJIAN
Penelitian ini mengkaji penerapan model pembelajaran “Kooperatif CIRC” (cooperative integrated reading and composition), sebagai sebuah model
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris. Terutama pada
kompetensi “The Degree of Coparison”
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Pada umumnya
kemampuan siswa itu berbeda-beda, oleh karena itu diperlukan model pembelajaran
yang tepat. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar
mengajar sangat menentukan kualitas pembelajaran. Model pembelajarn yang
membuat siswa dalam menanggapi berbagai permasalahan hendaknya dikembangkan
oleh guru agar siswa mampu mencapai prestasi belajar yang optimal.
Sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan
pendidikan, guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas
pembelajarannya. Guru hendaknya mampu mengatasi masalah belajar siswa secara
terus menerus melalui pendekatan, metode dan teknik atau strategi pembelajaran
yang menarik, sehingga bisa mengembangkan potensi siswa secara optimal.
Berdasarkan
pengalaman peneliti sebagai guru, catatan lapangan, dan hasil studi pada
pembelajaran Bahasa Inggris selama ini, yang telah peneliti lakukan, di SMP
Negeri 1 krian, tempat peneliti mengajar, menunjukkan masih banyak yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Inggris, terutama “The Degree of Comparison”
Sebab-sebab
kesulitan bagi siswa yaitu hambatan-hambatan perhatian dan minat serta kesalahan
dalam penerapan pengetahuan tentang bahasa Inggris dalam perbuatan yang nyata
khususnya pada materi “The Degree of Comparison.”
Pada materi ini siswa sering membuat
kesalahan yaitu belum bisa membedakan
adjective dan adverb, membandingkan suatu benda, sifat dan cara melakukan
sesuatu. Cara mengajar guru yang masih konvensional.
Oleh karena
itu, peneliti merasa bahwa permasalahan atau fenomena tersebut perlu diatasi
dengan tindakan yang mengandung upaya guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Upaya ini melalui implementasi sebuah model pembelajaran “Kooperatif CIRC”.
Model pembelajaran “Kooperatif CIRC” ini adalah sebuah model yang menekankan
pada proses keterlibatan siswa aktif mengalami dalam proses pembelajaran,
sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
Model
Pembelajaran “Kooperatif CIRC”, dimulai dengan belajar kelompok, kompetisi, pemberian
penghargaan kelompok. Pembelajaran ini melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya.
B. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN
MASALAH
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebagaimana
peneliti uraiakan dalam pendahuluan, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah Peningkatan hasil
belajar siswa pada materi ”The Degree of Comparison” melalui model pembelajaran ”Kooperatif CIRC”?
2.
Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran pada materi
”The Degree of Comparison” melalui model pembelajaran ”Kooperatif CIRC”?
2. Pemecahan Masalah
Sebagaimana
peneliti uraikan pada pendahuluan, bahwa masalah yang dihadapi siswa pada
materi ”The Degree of Comparison”, siswa
sering membuat kesalahan. Yaitu belum
bisa membedakan adjective dan adverb, membandingkan suatu benda, sifat dan cara
melakukan sesuatu. Cara mengajar guru yang masih konvensional.
Fenomena
atau masalah tersebut perlu dipecahkan. Upaya ini melalui implementasi sebuah
model pembelajaran “Kooperatif CIRC”. Model pembelajaran “Kooperatif CIRC” ini
adalah sebuah model yang menekankan pada proses keterlibatan siswa aktif
mengalami dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan hasil belajar siswa
akan meningkat.
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rincian masalah yang telah ditetapkan, tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan:
1.
Peningkatan hasil belajar siswa
pada materi ”The Degree of Comparison” melalui model pembelajaran ”Kooperatif CIRC”?
2. Peningkatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran pada materi ”The Degree of Comparison” melalui model pembelajaran
”Kooperatif CIRC”?
D.
Manfaat Penelitian
1 Manfaat Praktis
(1) Bagi Guru
Meningkatkan
kreativitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas pokoknya, sekaligus memperbaiki diri sendiri
dalam kegiatan belajar mengajar.
(2) Bagi Siswa:
Meningkatkan kemampuan dan minat siswa mempelajari Bahasa Inggris, terutama pada materi ”The Degree of
Comparison”.
2
Manfaat Teoritis
Sebuah sumbangsih pemikiran pengembangan model pembelajaran untuk
dunia
pendidikan
3. Ruang
Lingkup Penelitian
Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup sebagai
berikut:
1.
Penelitian dilaksanakan pada kelas VIII A SMP ...... krian
semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Pembelajaran berfokus pada materi ”The Degree of
Comparison”
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik diatas, maka hipotesis
tindakan penelitian ini adalah “Dengan menggunakan penerapan model pembelajaran
“Kooperatif TGC” (Team Game Competition) kompetensi siswa dalam memahami materi
“THE DEGREE OF COMPARISON” di kelas VIIIA SMP ......dapat meningkat.”
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
- Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah metode
pembelajaran dalam kelompok yang menekankan adanya kerjasama antar kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif
didefinisikan sebagai siswa bekerja dengan belajar bersama-sama dalam kelompok
kecil, saling menyumbangkan pikiran dan tanggung jawab terhadap pencapaian
hasil belajar secara individu maupun kelompok.
Dalam pembelajaran kooperatif, semua
siswa harus memahami dan menyadari peranan masing-masing siswa karena keberhasilan
dan kegagalan yang diperoleh akan menjadi milik bersama. Setiap siswa dalam
kelompok berhak memberi pandangan atau bertukar ide dalam membuat penyelesaian
masalah agar dapat dipahami dan diterima oleh semua anggota kelompok.
Pembelajaran kooperatif tidak akan tercapai apabila penyelesaian satu masalah
hanya dilakukan oleh salah satu anggota kelompok saja.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
adalah:
a.
Siswa
bekerjasama dalam satu kelompok untuk menuntaskan materi.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang, rendah.
c.
Tiap
kelompok tidak membedakan ras, budaya dan jenis kelamin.
d. Penghargaan diutamakan diberikan pada
kelompok daripada kepada individu.
Adapun
prinsip-prinsip dari pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
a.
Saling ketergantungan positif
(positive independence). Tiap siswa dalam kelompok harus merasa tergantung
secara positif terhadap anggota kelompok lain, mereka merasa tidak akan sukses
jika siswa lain tidak sukses.
b.
Interaksi langsung (face to face
interaction). Antar siswa terjadi interaksi verbal yang efektif yang akan
mendukung sikap saling ketergantungan positif. Siswa harus saling berhadapan
dan membantu dalam pencapaian tujuan belajar.
c.
Pertanggungjawaban individu
(individu accountability). Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari materi dan bertanggung jawab pula terhadap hasil belajar kelompok.
d.
Keterampilan berinteraksi antar
individu dan kelompok, keterampilan sosial sangat penting dalam belajar
kooperatif. Siswa harus dimotivasi untuk menggunakan keterampilan ini sebagai
bagian dari proses belajar.
e.
Keefektifan proses kelompok (Group
Processing). Siswa memproses keefektifan proses kelompok dengan menjelaskan
tindakan yang dapat menyumbang belajar dan mana yang tidak dan membuat
keputusan terhadap tindakan yang diteruskan atau diubah.
Dalam pembelajaran kooperatif
dikembangkan paling tidak 3 (tiga) tujuan pembelajaran yaitu: hasil belajar,
penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan. Melalui
pembelajaran kelompok siswa diberi tugas agar bisa menampakkan keragaman
anggota kelompoknya baik kemampuan dalam bidang akademik maupun dalam hal usia,
jenis kelamin, latar belakang sosial budaya sehingga dengan keragaman tersebut
diharapkan akan saling tolong menolong diantara siswa dalam memecahkan suatu
permasalahan. Situasi semangat pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mengkoordinasikan usahanya untuk
menyelesaikan tugas.
- Pembelajaran Kooperatif Model CIRC (cooperative integrated reading
and composition)
Model pembelajaran kooperatif CIRC adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif yang bekerjasama dalam satu kelompok dan pada masing-masing anggota
kelompok tersebut saling mengadakan lomba atau berkompetisi dengan anggota
kelompok lain yang mampunyai kemampuan yang sama. Anggota kelompok dalam model CIRC terdiri dari 4-5 orang yang anggotanya
heterogen, yaitu tiap kelompok mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah yang
sama. Dari masing-masing anggota kelompok itu akan dipertandingkan dengan
anggota kelompok yang lain dimeja kompetisi yang kemampuannya sama.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
model CIRC disusun 2 tahap pra kegiatan pembelajaran dan detail kegiatan
pembelajaran.
a.
Pra Kegiatan Pembelajaran
³ Memperoleh bahan atau materi yang akan disampaikan pada siswa dalam
bentuk lembar kerja yang nantinya akan digunakan siswa dalam belajar kelompok.
³ Membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4 orang tiap
kelompoknya heterogen baik dari kemampuan akademis yang tinggi,
sedang, rendah.
³ Membagi siswa kedalam meja kompetisi yang anggotanya berkemampuan
homogen.
³ Menyampaikan materi (guru)
³ Siswa belajar dengan menggunakan lembar kerja dalam kelompok untuk
menguasai materi.
³ Siswa memainkan pertandingan akademik
dalam regu yang ber-kemampuan homogen (kompetisi)
³ Menghitung skor kelompok berdasarkan skor
anggota kelompok dan skor kompetisi.
³ Merefleksi.
b. Detail Kagiatan
Pembelajaran
a)
Mengajar
Pembelajaran kooperatif model CIRC ini mencakup kegiatan
pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing
³ Pembukaan
Yaitu memberitahu siswa tentang apa yang dipelajari dan
membangkitkan keingintahuan siswa dengan mengkaitkan dengan masalah sehari-hari
(Contextual Teaching and Learning) ataupun masalah yang membuat siswa senang
(Joyful Learning). Setelah itu meminta siswa membentuk kelompok dan mengkaji
secara singkat segala macam informasi yang dibutuhkan
³ Pengembangan
º Memusatkan fokus tujuan yang ingin
dicapai.
º Memusatkan pada pengertian, bukan hafalan.
º Mendemonstrasikan konsep atau keterampilan secara aktif dengan
menggunakan alat bantu atau real object.
º Menjelaskan mengapa jawaban salah atau
benar.
³ Praktek Terbimbing
º Meminta siswa mengerjakan soal atau membuat contoh dengan memanggil
siswa secara acak.
º Tidak memberikan tugas kelas yang memerlukan waktu terlalu panjang.
b)
Belajar Kelompok
Siswa belajar kelompok dengan bahan lembar kerja yang telah
disiapkan guru sebelumnya.
c)
Kompetisi
Siswa berkompetisi di meja kompetisi dengan anggota yang
homogen dalam setiap meja kompetisi.
Bahan yang diperlukan meja
kompetisi adalah sebagai berikut:
³ Lembar pembagian meja kompetisi (sudah
ditentukan)
³ Lembar pertandingan dan jawaban permainan untuk masing-masing meja
kompetisi.
³ Lembar skor pertandingan untuk masing-masing meja kompetisi.
³ Satu pak kartu bernomor dengan nomor pertanyaan pada lembar
pertandingan, untuk masing-masing meja kompetisi.
d)
Penghargaan Pada Kelompok
Penghargaan diberikan pada tiap kelompok dengan memberikan
sertifikat atau penghargaan yang lain.
e)
Refleksi
Refeleksi ini digunakan untuk
melihat kemajuan murid
|
|
Pembagian Meja Kompetisi Dalam Pembelajaran Model
Kooperatif ”CIRC”
Keterangan:
A1 : Anggota kelompok I yang
memiliki kemampuan tinggi
A2: Anggota kelompok I yang
memiliki kemampuan sedang
A3: Anggota kelompok I yang
memiliki kemampuan sedang
A4: Anggota kelompok I yang
memiliki kemampuan rendah
B1: Anggota kelompok II yang
memiliki kemampuan tinggi
B2: Anggota kelompok II yang
memiliki kemampuan sedang
B3: Anggota kelompok II yang
memiliki kemampuan sedang
B4: Anggota kelompok II yang
memiliki kemampuan rendah
C1: Anggota kelompok III yang
memiliki kemampuan tinggi
C2: Anggota kelompok III yang
memiliki kemampuan sedang
C3: Anggota kelompok III yang
memiliki kemampuan sedang
C4: Anggota kelompok III yang memiliki
kemampuan rendah
D1: Anggota kelompok IV yang
memiliki kemampuan tinggi
D2: Anggota kelompok IV yang
memiliki kemampuan sedang
D3: Anggota kelompok IV yang
memiliki kemampuan sedang
D4: Anggota kelompok IV yang
memiliki kemampuan rendah
- Kajian Materi Tentang “The Degree of Comparison” (Tingkat
Perbandingan)
2.3.1
Pengertian “The Degree of
Comparison”
ada 3 (tiga) tingkat perbandingan kata sifat,
yaitu:
1)
tingkat biasa (Positive Degree)
2) tingkat lebih (Comparative
Degree)
3)
tingkat paling (Superlative Degree)
³ Penggunaan “The Degree of Comparison”
I.
Tingkat biasa (Positive Degree)
dipakai apabila kita membandingkan dua buah benda atau kelompok yang sama
sifatnya/keadaannya.
Bentuk
Comparison
(sama/se......)
misalnya:
as big as = sama
besar, sebesar
as
expensive as = sama mahal, semahal
as young as = semuda, sama
muda
My
brother as big as your father
My
watch is as expensive as his watch
Tono is as young as Riyanto
II.
Tingkat lebih (Comparative Degree)
dipakai apabila kita mem-bandingkan dua buah benda/kelompok yang berbeda
sifatnya/ keadaannya.
Bentuk Comparative:
(lebih
.........daripada)
Adjective yang terdiri dari tiga suku kata
atau lebih :
Misalnya:
higher than = lebih tinggi daripada
wider than = lebih lebar daripada
bigger than = lebih besar daripada
more beautiful than = lebih cantik daripada
more dangerous than = lebih berbahaya daripada
more intelligent than = lebih pandai daripada
A mountain is higher than a hill.
An ocean is wider than a lake.
Tono is bigger than Ali.
Monica is more beautiful than
Erlina.
A lion is more dangerous than a dog
John is more intelligent than Albert
III.
Tingkat Paling/ter.....
(Superlative Degree), dipakai apabila kita membandingkan dua buah benda atau
kelompok yang berbeda sifat/keadaannya.
Bentuk Superlative:
(paling/ter......)
Adjective yang terdiri dari tiga suku kata atau lebih:
Misalnya:
The cleverest =
terpandai, paling pandai
The easiest =
termudah, paling mudah
The highest =
tertinggi, paling tinggi
The most beautiful =
paling cantik, tercantik
The most important =
paling penting, terpenting
The most intelligent =
paling pandai, terpandai
Tono is the cleverest boy in my class
This is the easiest problem I’ve ever solved.
Pamala is the most intelligent girl in her
class
Comparison
Of Adverb
Adverb yang beraturan, yaitu adverb
yang berasal dari: adjective + ly (-ly adverbs) dibentuk dengan menambah: more
/ less untuk comparative, dan most / least untuk
superlative.
Positive
|
Comparative
|
Superlative
|
Quickly
beautifully
cleverly
|
more/less
quickly
more/less
beautifully
more/less
cleverly
|
most/least
quickly
most/least
beautifully
most/least
cleverly
|
Contoh:
a)
Positive : She sings as beautiful as she always
does.
Comparative :
She sings more beautifully.
Superlative :
She sings the most beautifully.
b)
Positive : I read as rapidly as Usman does.
Comparative :
Tono reads less rapidly than we do.
Superlative :
Erlina reads the least rapidly
Irregular
verb sama dengan irregular adjective.
Contoh:
a)
Positive : They went far.
Comparative : I
went farther
Superlative :
You went the farthest
b)
Positive : I have as little as Rp 100.00
Comparative :
You have less than I do
Superlative :
She has the least.
c)
Positive : You need it as much as I do
Comparative :
She needs it more than you do.
Superlative :
They need it the most.
Dengan memperhatikan beberapa kajian teori tersebut diatas,
peneliti berasumsi bahwa pembelajaran materi “The Degree f Comparison” dapat
diajarkan berdasarkan konteks tema yang sedang dipelajari tidak harus secara
tekstual terkandung dalam kurikulum.
Materi The Degree f Comparison” adalah materi dalam bahasa
Inggris yang termasuk sulit. Oleh karena itu memerlukan proses yang panjang dan
latihan agar siswa mampu memahami materi tersebut.
Oleh karena itu, pembelajaran materi The Degree f
Comparison” memerlukan metodologi yang tepat. Salah satu alternatif yang cocok
untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan model
pembelajaran “Kooperatif CIRC”
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek
pembelajaran dikelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu.
Pengertian ini diperkuat oleh Kasihani (1998) menyatakan bahwa PTK merupakan
penelitian praktis yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
praktek pembelajaran yang ada.
Dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas berarti guru
telah menerapkan pengajuan yang reflektif (reflektif teaching) artinya guru
secara sadar, terencana dan sistematis melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
Guru mengadakan penelitian terhadap kegiatan pembelajaran
tanpa harus meninggalkan kegiatan pokok sebagai pengajar serta segera
memikirkan cara menanggulangi masalah yang dihadapi ketika melaksanakan proses
pembelajaran.
Model rancangan penelitian ini menggunakan model rancangan
Kemmis dan Taggart (1998) dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri 4
tahap kegiatan yaitu: (1) tahap penyusunan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap
perefleksian, (4) tahap pengambilan kesimpulan dan saran.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di kelas VIII A SMP ......... tahun
pelajaran 2011/2012. Diambilnya tempat penelitian ini atas dasar pertimbangan bahwa (1) pada kelas
tersebut , nilai rata-rata kelasnya berada di bawah nilai rata-rata kelas yang
lain dalam ulangan semester genap tahun pelajaran 2011/2012. (2) peneliti adalah guru pada kelas tersebut
Pemilihan materi ”The Degree
Of Comparison” dengan pertimbangan materi tersebut adalah materi yang sulit
dipahami siswa, dan merupakan materi yang menjadi dasar untuk mempelajari ungkapan perbandingan benda, sifat dan
peristiwa yang terjadi dan sering dialami oleh siswa.
2.2 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitan
dimulai semester 1 tahun pelajaran 2006/ 2007 dari tanggal 4 September
s.d. 30 Nopember 2006 dengan rincian :
(1) Dua minggu pertama digunakan menyusun rencana penelitian
(2) Empat minggu, digunakan untuk tahap penelitian (implementasi tindakan)
(3) Tiga minggu, digunakan untuk penyusunan
laporan penelitian .
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas, yang terdiri dari dua
siklus. Pokok bahasan yang dipilih adalah “The Degree Of
Coparison” yang diajarkan pada semester 1 kelas III A.
4. Instrumen Penelitian
Dalam PTK, instrumen utama penelitian adalah peneliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan Biklen (1982) bahwa peneliti
adalah orang yang paling mengetahui seluruh data dan cara menyikapinya. Untuk
mendukung dan melengkapi instrumen utama
digunakan instrumen penunjang (Moleong, 1995) Instrumen penunjang dalam penelitian
ini adalah pedoman observasi, catatan
lapangan, dokumentasi dan foto.
Pedoman observasi dan catatan
lapangan digunakan untuk merekam dan mengumpulkan data aktivitas siswa dalam pembelajaran, Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Foto
digunakan melengkapi kedua data tersebut.
5. Jenis Data dan Analisisnya
Data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama
kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Hasil
belajar siswa dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar siswa, yakni 85% dari
jumlah siswa sudah mencapai 65% taraf penguasaan materi yang diberikan.
Sedangkan data dari aktivitas belajar siswa dianalisis dengan teknik analisis
data kualitatif. Dengan demikian langkah-langkah yang digunakan analisis data
meliputi: (1) data perencanaan pembelajaran, (2) data pelaksanaan pembelajaran
dan (3) menyimpulkan dan memverifikasi (Rofi’uddin, 1998:36)
6. Pengecekan Keabsahan Temuan
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan dua cara
sebagaimana yang dikemukakan oleh Silverman (1995:156) berikut. Pertama, membandingkan jenis data yang
berbeda seperti data kualitatif dan kuantitatif dari sumber data yang berbeda,
seperti data observasi dan tanya jawab untuk melihat apakah memiliki kecocokan
antara data yang satu dengan data yang lain. Cara ini disebut dengan trianggulasi
data dan metode.
Kedua, mencocokan kembali data yang diperoleh kepada subjek terteliti. Cara
ini yang disebut validasi responden. Kedua cara ini yang digunakan peneliti
untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian. Selain itu, untuk menguatkan
data penelitian ini, peneliti juga melakukan pemeriksaan silang dengan cara
melakukan tukar pendapat dengan teman sejawat atau guru yang bertindak sebagai
kolaborator, mengklarifikasi kembali kepada subjek, meninjau ulang catatan
lapangan, merenungkan kembali bagian-bagian fenomena penting selama tindakan,
dan menyempurnakannya sehingga diperoleh secara lengkap dan utuh.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metoda penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Pelaksanaan
tiap-tiap siklus mengikuti alur sebagai berikut :
(1) Tahap perencanaan (planning), meliputi
pemilihan materi pembelajaran, penyusunan perangkat pembelajaran dan persiapan
lainnya.
(2) Tahap pelaksanaan (Acting), meliputi
penyajian pembelajaran kooperatif CIRC”
(3) Tahap pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersama setelah proses pembelajaran, meliputi aktivitas guru dan siswa,
pengelolaan pembelajaran dan hasil belajar siswa.
(4) Tahap evaluasi (refleksi) yang meliputi
analisis hasil dan rencana perbaikan siklus berikutnya.
Pada tahap observasi,
pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif CIRC siswa
dilakukan oleh teman guru bahasa Inggris
sebagai kolaborator.
Kolaborator membantu peneliti
dalam hal observasi dan refleksi selama dalam pelaksanaan penelitian.
Pembelajaran
dilaksanakan selama 2 siklus. Pada siklus 1 dan 2, masing-masing dilaksanakan
dua kali pertemuan. Setiap pertemuan 2 x 45 menit. Pembelajaran
dari kedua siklus adalah materi “The Degree Of Comparison”.
Prosedur masing-masing
siklus terdiri atas (1) refleksi awal, (2) perencanaan. (3) pelaksanaan
tindakan dan pengamatan , (4) evaluasi (refleksi) . Deskripsi dari
masing-masing siklus adalah sebagai berikut:
1 Siklus
I
1.1 Refleksi awal
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru, catatan
lapangan, dan hasil studi pada pembelajaran Bahasa Inggris selama ini, yang
telah peneliti lakukan, di SMP Negeri 1 krian, tempat peneliti mengajar,
menunjukkan masih banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris, terutama “The Degree of Comparison”
Sebab-sebab
kesulitan bagi siswa yaitu hambatan-hambatan perhatian dan minat serta
kesalahan dalam penerapan pengetahuan tentang bahasa Inggris dalam perbuatan
yang nyata khususnya pada materi “The Degree of Comparison.”
Pada materi ini
siswa sering membuat kesalahan yaitu
belum bisa membedakan adjective dan adverb, membandingkan suatu benda, sifat dan
cara melakukan sesuatu. Cara mengajar guru yang masih konvensional. Akibatnya
prstasi belajar siswa rendah. Karena itu, perlu adannya upaya inovasi
pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatnya prestasi belajar siswa
tersebut. Alternatifnya adalah dengan model pembelajaran “Kooperatif CIRC”.
1.2 Perencanaan
Tindakan
Pada langkah ini, untuk pertemuan I, peneliti mempersiapkan
rencana pembelajaran yang berisi bahan atau materi yang akan disampaikan pada
siswa yaitu THE DEGREE OF COMPARISON untuk ADJECTIVE (kata sifat yang
menerangkan kata benda). Bahan atau materi ini dibuat dalam bentuk LKS yang
digunakan siswa dalam belajar kelompok.
Pada pertemuan II, peneliti mempersiapkan bahan yang
diperlukan di meja kompetisi, adalah sebagai berikut: lembar pembagian meja
kompetisi, satu kopi lembar pertandingan dan jawaban permainan untuk
masing-masing meja kompetisi, satu lembar skor pertandingan untuk masing-masing
meja kompetisi, satu pak kartu bernomor dengan nomor pertanyaan pada lembar
pertandingan untuk masing-masing meja kompetisi, kunci jawaban.
I.3 Pelaksanaan Tindakan dan
pengamatan
Pada pertemuan I, peneliti menyampaikan materi tentang “THE
DEGREE OF COMPARISON” (tingkat perbandingan) untuk kata sifat yang menerangkan
kata benda (adjective). Selanjutnya, peneliti membagi siswa ke dalam kelompok
yang beranggotakan 4 secara heterogen.
Setiap kelompok mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah yang sama.
Masing-masing kelompok membahas LKS sebagai bekal untuk dapat memahami materi
yang sudah diberikan yang nantinya dipersiapkan untuk kompetisi mewakili
kelompoknya.
Pada pertemuan II, Peneliti
meminta siswa untuk berkumpul dalam kelompok yang baru dimeja kompetisi dengan
anggota yang homogen yaitu siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan sedang dengan siswa yang
berkemampuan sedang dan siswa yang berkemampuan rendah dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Karena jumlah siswa dalam 1 kelas 36 yang terbagi menjadi 9
kelompok heterogen maka kelompok yang baru dimeja kompetisi ada 9 kelompok,
yang masing-masing beranggota 4 orang siswa yang mewakili kemampuan sama. 9
kelompok di meja kompetisi terdiri dari 3 kelompok berkemampuan tinggi 3
kelompok berkemampuan sedang dan 3 kelompok berkemampuan rendah. Peneliti
membagi lembar pertandingan dan lembar jawaban permainan, satu lembar skor
pertandingan, satu pak kartu bernomor dengan nomor pertanyaan pada lembar
pertandingan untuk masing-masing meja kompetisi.
Siswa mulai bermain/berkompetisi masing-masing siswa mendapatkan
satu kartu bernomor dan dibalik kartu terdapat nomor pertanyaan. Peneliti
memberi aba-aba tanda permainan dimulai yang masing-masing kartu diberi waktu 5
menit untuk menjawab pertanyaan. Setiap siswa mempunyai kesempatan untuk semua
kartu yang kemudian menjawab pertanyaan yang lain. Setelah selesai bermain
masing-masing siswa memeriksa silang antar teman dalam satu kelompok. Mereka
mencocokkan jawaban yang sudah diberikan oleh peneliti yang menjawab benar
mendapat skor 4, yang salah dikurangi 1 setelah itu dihitung jumlah skor dari
masing-masing meja kompetisi dan yang mendapat skor tertinggi akan mendapat
penghargaan
Setelah berkompetisi, siswa kembali kekelompok semula, skor
yang diperoleh dimeja kompetisi dihitung kembali digabung dengan skor dari
anggota yang lain. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan mendapatkan
penghargaan.
Pengamatan pelaksasanaan pembelajaran pada siklus 1, dalam
pelaksanaan tindakan difokuskan pada aktivitas siswa dalam melakukan tugas
dengan yang telah ditetapkan guru, antara lain meliputi kegiatan siswa dalam bekerjasama mengerjakan
tugas kelompok, berkompetisi.
1.4 Refleksi
Pada tahap ini, data yang diperoleh
dari hasil pengamatan, catatan lapangan, dokumentasi, foto dan hasil belajar
siswa digunakan sebagai bahan releksi. Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara
(1) menganalisis data yang terkumpul
dari hasil pengamatan, catatan lapangan, dan dokumentasi hasil karya siswa
berdasarkan pedoman analisis, (2) mendiskusikan atau membahas hasil analisis,
yang meliputi kesesuaian antara perencanaan dan tindakan, kendala, dan temuan
lain selama pembelajaran, dan (3) menguraikan kendala yang ditemukan terkait
dengan tindakan dan pemecahanya demi efektivitas pencapaian perencanaan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut,
digunakan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan perencanaan tindakan siklus
2.
2. Siklus II
Siklus 2 dilaksanakan
melalui prosedur seperti pada siklus 1 dengan fokus penyempurnaan atau
perbaikan tindakan pada siklus 1 yang belum terlaksana secara optimal atau
belum berhasil.pelaksanaan pada tindakan pada siklus ini dilaksanakan selama 3
pertemuan .adapun pertemuan pertama adalah peserta didik di bentuk grouping setiap group
beranggotakan 4 siswa
setiap anggota
menuliskan kalimat comperatif degree, kalimat yang mereka tulis adalah hal yang
nyata mereka menulis di luar kelas sehingga banyak input yang mereka peroleh
dengan nyata..mereka senang sekali karena bisa faham dengan mengingat secara
langsung kenyataan yang ada.
Pertemuan ke dua
,hasil penulisan kalimat degree of comperation di presentasikan dan di tanggapi oleh kelompok lain .setiap
anggota membacakan kalimat yang mereka tulis.hasil pengamatan menunjukkan bahwa
,siswa menulis degree of comperation bisa memahaminya.langkah yang terakhir
peneliti mengadakan test secara individu yang berbentuk essay.prosentasi test
menunjukkan jumlah anak yang memperoleh nilai baik 75% ,hal ini menunjukkan ada
peningkatan yang sangat positif.maka dalam hal ini 36 siswa memberikan respon
positif terhadap CIRC.hal ini menunjukkan bahwa peserta didik senang terhadap
pembelajaran degree of comperation melalui CIRC.
BAB V
Simpulan dan
saran
A. simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah di paparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis
yang telah dilakukan dapat di simpulkan
- pembelajaran
melalui CIRC dapat meningkatkan hasil belajar
terpadu membaca
dan menulis pada siswa kelas 8 A SMP ......
-Pembelajaran melalui
CIRC memiliki dampak positif dalam meningkatkan ketuntasan belajar terpadu
mmembaca dan menulis peserta didik kelas 8A SMP.......
-Pembelajaran melalui
CIRC meningkatkan aktivitas dan motifasi belajar bahasa inggris terpadu membaca
dan menulis pada pendidik dan peserta didik kelas 8A SMP............
B.saran
Dari hasil penelitian yang di peroleh
agar proses belajar mengajar lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal
bagi peserta didik, maka di sampaikan saran sebagai berikut:
- untuk melaksanakan
pembelajaran keterpaduan membaca dan menulis memerlukan persiapan yang cukup
matang , sehingga pendidik mampu memilih topik yang benar- benar bisa di
terapkan pembelajaran degree of comperation melalui CIRC dalam proses belajar
mengajar dapat di peroleh hasil yang optimal
JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian meliputi persiapan,
implementasi tindakan dan penyusunan laporan hasil penelitian, dengan rincian
sebagai berikut:
No
|
Tanggal
|
Jenis Kegiatan
|
Keterangan
|
1
2
3
|
4-14 nop’2012
15 Sept. s.d. 6 Oktober ‘2012
7 Okt s.d 30 Nop 2012
|
Persiapan
Penelitian
1.
Penyusunan Rencana Pembelajaran
2.
Penyusunan Instrumen Penelitian
Implementasi
Tindakan
Penyusunan
Laporan hasil penelitian
|
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTIN RESEARCH)
1. Judul Penelitian :
Peningkatan Prestasi Belajar Komptensi
”The
Degree of Comparison” melalui Model
Pembelajaran ”Kooperatif TGC” di Kelas VIII
A SMP ......
2. Peneliti
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Pangkat/Gol.NIP :
d. Mata Pelajaran Pokok :
Bahasa Inggris
e. Unit Kerja :
SMP ....
f. Alamat :
3. Lama Penelitian : 4 bulan
dari :
4. Biaya yang diperlukan :
Mengetahui: .........................
Kepala Sekolah, Peneliti,
..................................................... ..........................................
NIP.................................... NIP .............
DAFTAR PUSTAKA
Bima, M, B dkk. 2005. Let’s Talk. Bandung: Pakaraya
Bogdan, R.C. dan Biklen, S.K. 1990.Riset Kualitatif Untuk Pendidikan :
Pengantar ke Teori dan Metode. (Alih bahasa oleh Munandir). Jakarta: Pusat
Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Instruksional, Universitas
terbuka.
Elliot, J. 1991. Actin Reseach for Educational Change.
Philadelphia: Open University Pres.
Kasihani, KE Suyanto. 1999. PTK, Guru sebagai Peneliti
Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosydakarya.
Purwadi, A. 1998. Pengantar Action Reseach untuk Guru SLTP.
Raymond, M.S.2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Inggris. Bandung:
Irama Widya.
Rofiuddin, A. 2000. Model Pendidikan Berpikir Kritis Kreatif: Fakultas
Sastra Universitas Negeri Malang.
Silverman, D. 1995. Interpreting Qualitatif Data: Methods for
Analysing Talk, Text, and Interacting. London: Sage Pablication Ltd.
Slavin, Robert E. 1995. Cooperatif Learning: Theory Reseach and Practice. Boston: Alim and Bacon.
Sumarni, N. 2004. Bank Soal Bahasa Inggris SLTP. Bandung: M2S
Surachmad, Winarno. 1972. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung:
Tarsito
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang:
Biro Administrasi, Akademik, Perencanaan dan Informasi