Contoh Proposal PTK: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Volume Bangun Ruang Menggunakan Metode Snowball Throwing Siswa Kelas VI Fathonah SD Muhammadiyah Ponorogo
Proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proposal yang dibuat oleh peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di dalam kelas dengan melakukan PTK guna memperbaiki pembelajaran pada kelas yang diteliti dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tertentu. Namun tidak semua kelas yang hendak di lakukan PTK, seperti halnya tadi hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang dianggap bermasalah, atau poses blajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau terdapat masalah lainnya.
Contoh Proposal PTK: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Volume Bangun Ruang Menggunakan Metode Snowball Throwing Siswa Kelas VI Fathonah SD Muhammadiyah Ponorogo |
Unsur PTK
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu sebagai berikut:
1. PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apa bila dalam kelas tersebut terdapat masalah
2. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut
3. PTK memang harus didakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru.
Contoh Proposal PTK
Berikut ini adalah Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Volume Bangun Ruang Menggunakan Metode Snowball Throwing Siswa Kelas VI Fathonah SD Muhammadiyah Ponorogo. Contoh Proposal dibawah ini hanya bersifat petikan. Untuk versi lengkap atas Laporan PTK dengan judul diatas silakan Download Contoh Proposal PTK.
………………………………………………………………………..
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Volume Bangun Ruang Menggunakan Metode Snowball Throwing Siswa Kelas VI Fathonah SD Muhammadiyah Ponorogo
B. LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil pembelajaran matematika di SD Muhammadiya Ponorogo di temukan beberapa kelemahan diantaranya adalah hasil belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah. Dari data nilai menunjukkan siswa yang mencapai KKM tidak lebih dari 50%. Hal ini di pengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil siswa khususnya pada siswa kelas VI Fathonah dalam pembelajaran matematika antara lain: 1) keaktifan siswa kelas VI Fathonah dalam mengikuti pembelajaran masih belum tampak, 2) siswa jarang mengajukan pertanyaan, meskipun guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami, 3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran yang masih kurang, 4) siswa di kelas VI Fathonah juga kurang mampu menuliskan apa yang diketahui, di tanyakan dan menentukan rumus yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Mengingat dalam pembelajaran itu melibatkan aktifitas mengamati, menyanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan maka diskusi kelompok perlu dikembangkan. Dengan menerapkan diskusi kelompok diharapkan aspek – aspek komunikasi bisa dikembangkan sehingga bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu alternative lainnya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah Penggunaan metode pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu model pembelajaran aktif. Pada dasarnya pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dimana peserta didik di ajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu metode snowball throwing.
C. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dituliskan beberapa rumusan masalah diantaranya:
1. Bagaimanakan penggunaan metode pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi volume bangun ruang siswa kelas VI SD muhammadiyah ponorogo?
2. Apakah penggunaan metode pembelajaran snowball throwing pada materi volume bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Muhammadiyah Ponorogo?
Penggunaan metode snowball throwing diharapkan mampu memecahkan masalah di atas yaitu meningkatkan hasil belajar siswa karena metode pembelajaran ini merupakan metode yang didalamnya terdapat hal yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa diantaranya adalah saat melempar bola dan membuat pertanyaan.
Pembelajaran dikatakan telah berhasil apabila siswa yang mendapatkan nilai di atas Kriteria ketuntasan Mimimal (KKM) lebih dari 80%
D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendiskripsikan bagaimana penggunaan metode pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi volume bangun ruang siswa kelas VI SD muhammadiyah Ponorogo
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI Sd Muhammadiyah Ponorogo pada materi volume bangun ruang.
E. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya karya tulis tentang penggunaan metode pembelajaran khususnya metode snowball throwing pada pembelajaran matematika. Serta secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada metode pembelajaran matematika yang berupa pergeseran dari pembelajaran yang tidak hanya mementingkan hasil menuju pembelajaran tetapi juga mementingkan prosesnya.
2. Manfaat Praktis
a. Memberi masukan kepada guru dalam menentukan metode mengajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif lain dalam mata pelajaran matematika.
b. Memberi sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah
F. KAJIAN PUSTAKA
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan peru-bahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto:2013)
2. Metode Snowball Throwing
Metode snowball throwing merupakan salah satu metode dalam model pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan saling menciptakan interaksi yang asah, asih, asuh sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya terpaku belajar pada guru, tetapi dengan sesama siswa juga. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.
Pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar harus bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung pada efektifitas kelompok-kelompok siswa tersebut. Dalam pembelajaran ini, pendidik diharapkan mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman-teman satu kelompoknya
Metode snowball throwing adalah metode yang digunakan untuk memperdalam suatu topik. Metode ini biasa dilakukan oleh beberapa kelompok yang terdiri dari lima sampai delapan orang yang memiliki kemampuan merumuskan pertanyaan yang ditulis dalam sebuah kertas menyerupai bola. Kemudian kertas itu dilemparkan pada kelompok lain untuk ditanggapi dengan menjawab pertanyaan yang dilemparkan tersebut.
Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudiandilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab. Menurut Mohib Asrori (2010), Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (activelearning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya sebagaipemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannyapembelajaran.
Menurut Rachmad Widodo (2009) “Model Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga model pembelajaran gelundungan bola salju”. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Langkah-langkah yang ditempuh pada metode ini adalah sebagai berikut :
a. Pendidik menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Pendidik membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masingmasing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya dan menyampaikan materi yang telah disampaikan oleh pendidik kepada temannya dan mendiskusikan materi.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang telah dijelaskan.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.
f. Setelah siswa mendapatkan satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Pendidik memberikan kesimpulan.
h. Pendidik mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan komentar sekaligus memberikan penilaian mengenai jenis dan bobot pertanyaan, rumusan kalimat, kemudian memberikan contoh rumusan yang benar.
i. Penutup
Metode snowball throwing ini dapat memberikan kesempatan kepada teman dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan secara mandiri. Disamping itu dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru. Selain keberanian untuk bertanya juga melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. Dapat juga merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan. Berikutnya dapat mengurangi rasa takut siswa dalam bertanya kepada teman maupun guru serta melatih kesiapan siswa. Dan dengan menggunakan metode ini memungkinkan siswa saling memberikan pengetahuan.
G. METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VI Fathonah tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 34 siswa dengan 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan pada pelajaran matematika materi volume bangun ruang. Tempat penelitian adalah SD Muhammadiyah Ponorogo yang beralamat di Jl. Batoro Katong No. 6 Ponorogo. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari tahun pelajaran 2018/2019.
2. Teknik dan alat pengumpulan data
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi volume bangun ruang maka dilakukan tes. Sedangkan untuk mengetahui keaktifan siswa maka digunakan lembar observasi
3. Teknik analisis data
a. Analisis hasil observasi
Data hasil observasi akan dianalisis dengan mendiskripsikan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran kelompok yaitu menggunakan lembar observasi keaktifan siswa. Penelitian dapat dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang akan digunakan. Presentase perolehan skor pada lembar observasi kemudian akan diakumulasi untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran untuk setiap siklus.
Download Contoh Proposal PTK
Untuk unduh atau Download Contoh Proposal PTK ini secara lengkap silakan klik tautan dibawah ini:
Demikian Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Volume Bangun Ruang Menggunakan Metode Snowball Throwing Siswa Kelas VI Fathonah SD Muhammadiyah Ponorogo semoga dapat sobat unduh atau Download semoga bermanfaat.
Artikel Menarik Lainnya