Contoh Proposal PTK: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Menggunakan Media Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN Mranggonlawang II Probolinggo
Proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proposal yang dibuat oleh peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di dalam kelas dengan melakukan PTK guna memperbaiki pembelajaran pada kelas yang diteliti dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tertentu. Namun tidak semua kelas yang hendak di lakukan PTK, seperti halnya tadi hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang dianggap bermasalah, atau poses blajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau terdapat masalah lainnya.
Contoh Proposal PTK: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Menggunakan Media Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN Mranggonlawang II Probolinggo |
Unsur PTK
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu sebagai berikut:
1. PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apa bila dalam kelas tersebut terdapat masalah
2. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut
3. PTK memang harus didakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru.
Contoh Proposal PTK
Berikut ini adalah Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Menggunakan Media Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN Mranggonlawang II Probolinggo. Contoh Proposal dibawah ini hanya bersifat petikan. Untuk versi lengkap atas Laporan PTK dengan judul diatas silakan Download Contoh Proposal PTK.
………………………………………………………………………..
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENENTUKAN JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN MEDIA SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV SDN MRANGGONLAWANG II PROBOLINGGO
B. LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH
1. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu dasar selain Sains dan Bahasa.Perhatian terhadap pembelajaran matematika tidak hanya sekedar telah menjadi rahasia umum, bahwa tidak jarang siswa drop out hanya karena takut dengan mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan matematika memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diterima sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Puskur Balitbang Dediknas, 2003 : 5)
Perbincangan klasik mengenai matematika di SD selalu menarik untuk didiskusikan kapan pun waktunya. Hal ini disebabkan karena belum memuaskannya prestasi siswa SD baik di forum lokal, nasional maupun internasional (Supriyoko, 2004 : 11).
Dalam mememcahkan masalah tersebut, penulis mencoba untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya mempersiapkan metode pembelajaran sehingga tercipta suasana yang kondusif untuk pembelajaran di kelas IV. Namun kebehasilan belajar yang kami capai boleh dikatakan kurang memuaskan.Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut. Kendala yang sangat menonjol yang dihadapi guru kelas IV di daerah pinggiran kota umumnya adalah perbedaan tingkat pemahaman dan kemampuan siswa. Perbedaan tersebut disadari atau tidak akan menghambat dalam proses pembelajaran.
Berangkat dari keadaan seperti di atas penulis mencoba menawarkan media pembelajaran sederhana menggunakan barang bekas dalam meningkatakan kemampuan siswa untuk menentukan jaring-jaring balok dan kubus pada siswa kelas IV di SDN Mranggonlawang II Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Ada tiga hal yang penulis kemukakan yang harus mendapat perhatian, yaitu :
a. Guru belum bisa menentukan media yang cocok untuk materi pembelajaran tentang menentukan jarring-jaring balok dan kubus
b. Siswa mengalami kesulitan menentukan jaring-jaring balok dan kubus c. Prestasi belajar siwa dalam mata pelajaran Matematika relatif rendah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah pokok dan mendasar
untuk segera diteliti adalah penggunaan media sederhana berupa barang bekas sebagai media pembelajaran untuk mempermudah siswa menentukan jaring-jaring balok dan kubus sehingga dalam pelajaran Matematika kemampuan siswa akan meningkat.
Analisis masalah
Pengajaran matematika melalui media sederhana yaitu barang bekas sebagai media pembelajaran dapat dijadikan wahana kegiatan penelitian tindakan kelas yang mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran menentukan jaring-jaring balok dan kubus untuk siswa kelas IV. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi focus perbaikan adalah :
“ Bagaimana cara peningkatan prestasi belajar matematika dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan media sederhana berupa barang bekas sebagai media pembelajaran pada siswa kelas IV SDN Mranggonlawang II Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran
2018-2019 ?”
Alternatif Pemecahan Masalah
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan barang bekas sebagai media pembelajaran,diantaranya :
a. Pemaparan barang bekas sebagai media pembelajaran sebagai proses kegiatan, dan hasil suatu kegiatan. Kegiatan ini berupa penentuan persetujuan seluruh proses kegiatan dan standardisasi penentuan hasil penilaian.
b. Pemaparan barang bekas sebagai media pembelajaran yang kolaboratif yang mengkaitkan siswa, guru, wali murid, teman sejawat, pejabat terkait dan pemerhati pendidikan dalam suatu kegiatan proses penilaian.
c. Penelitian kerja kelompok dengan penilaian proses pada pembelajaran jaring - jaring kubus dan balok di kelas IV SDN Mranggonlawang II dengan suatu proses tindakan kelas yang memenuhi kriteria.
d. Penarikan simpulan tindakan kelas dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada pembelajaran topik bangun ruang sederhana siswa kelas IV SDN Mranggonlawang II Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
C. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Bertitik tolak dari analisa masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menggunakan media sederhana berupa barang bekas sebagai media pembelajaran dalam
menentukan jaring-jaring balok dan kubus pada siswa kelas IV SDN Mranggonlawang II Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo ?
2. Apakah dengan menggunakan media sederhana berupa barang bekas sebagai media pembelajaran dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Mranggonlawang II Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo ?
D. TUJUAN
1. Siswa dapat menggunakan media sederhana berupa barang bekas sebagai media pembelajaran untuk menentukan jaring-jaring kubus dan balok
2. Prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan media sederhana berupa barang bekas sebagai media pembelajaran
E. MANFAAT
MANFAAT TEORITIS
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terutama dalam peningkatan prestasi belajar matematika dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan media sederhana pada siswa kelas IV SDN Mranggonlawang II Probolinggo . Peneliti juga berharap penggunaan media dalam penelitian ini yaitu penggunaan barang bekas dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
MANFAAT PRAKTIS
1. Manfaat Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki pembelajaran Matematika yang akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Guru dapat berkembang secara profesional karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran Matematika.
c. Guru lebih percaya diri karena mampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri di dalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahannya.
d. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri.
2. Manfaat Bagi Siswa
a. Mengembangkan sikap kritis siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya dengan melakukan analisis seperti yang dilakukan oleh gurunya, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa, karena kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Dengan keberhasilan dan penerapan hasil penelitian ini sekolah memperoleh nilai tambahan diantaranya :
a. Memiliki guru Matematika yang mampu menggunakan media pembelajaran dalam pelajaran Matematika.
b. Pengalaman guru Matematika yang menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran Matematika dapat disebarluaskan pada teman sejawat sebagai usaha untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran Matematika dari kelas yang satu ke kelas yang lain.
c. Dengan prestasi belajar siswa yang meningkat, akan menambah kepercayaan orang tua/wali murid terhadap sekolah yang bersangkutan, sehingga sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat.
4. Kepala Sekolah
Dengan hasil penelitian dapatnya akan bermanfaat bagi kepala sekolah untuk tambahan bekal pengalaman sebagai pedoman lebih lanjut dalam mengambil kebijakan di sekolah dalam bimbingannya dan pengembangan siswa kelas IV lebih lanjut lagi.
F. KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika. Untuk itu diperlukan adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut. Anak usia
SD sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berfikirnya. Ini karena tahap berfikir mereka masih belum formal, malahan para siswa SD di kelas-kelas rendah bukan tidak mungkin sebagian dari mereka berfikir masih berada pada tahap (pra kongkret).
Di lain pihak, matematika adalah ilmu dedukatif, aksiomatik formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbul yang padat arti dan semacamnya, sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika. Mengingat adanya perbedaan karakteristik itu, maka diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berfikir secara dedukatif untuk dapat mengerti dunia matematika yang bersifat dedukatif.
1. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dilakukan dan harus dicapai oleh siswa pada akhir periode pembelajaran. Standar ini dikelompokkan dalam matematika, bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar, statistika dan peluang, trigonometri dan kalkulus.
Download Contoh Proposal PTK
Untuk unduh atau Download Contoh Proposal PTK ini secara lengkap silakan klik tautan dibawah ini:
Demikian Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Menentukan Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Menggunakan Media Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN Mranggonlawang II Probolinggo semoga dapat sobat unduh atau Download semoga bermanfaat.
Artikel Menarik Lainnya