Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam?
Pada saat kita masih kecil, orang tua kita tidak suka jika anak-anaknya bangun siang. Mereka akan berkata bahwa jika kita bangun siang maka rejeki kita akan dipatuk ayam? Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam? Kita selalu bertanya dalam hati Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam ini hingga kini. Bahkan kita sering bertanya kepada orang tua kita Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam?
Beranjak dewasa kita mulai menemukan sisi terang terkait Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam tersebut. Apakah jika kita sudah dewasa dan sudah dapat secara maksimal memakai akal pikiran kita dapat serta merta menerima bahwa Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam?
Ternyata, ungkapan bahwa Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam tersebut hanyalah perumpamaan saja. Lantas, jika istilah Kita Bangun Kesianagan maka Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam tersebut hanyalah perumpamaan, baikkah jika kita turuti?
Menurut opini saya, ya. Mengapa saya bilang ya?
Begini sob, istilah Jika Kita Bangun Kesianagan maka Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam tersebut kita analogikan saja seperti teks atau paragraf narasi atau naratif. Paragraph atau teks naratif adalah teks yang bersifat fiktif dan khayal serta tidak dapat dinalar memakai akal sehat. Namun percayalah banwa teks naratif selalu mengandung pesan moral. Pesan moral yang akan baik jika kita terapkan.
Mari kita lihat kebiasaan ayam.
Ayam adalah hewan berjenis ungags yang terbiasa bangun pagi. Ketika dia bangun dia langsung berkokok. Cukuruyuuuk…!!! Dia berkokok tujuannya apa? Tujuannya adalah untuk membangunkan kita. Ketika dia berkokok orang seisi rumah akan mendengarnya dan mengetahui bahwa pagi telah tiba. Seolah kokokan ayam tersebut menjadi alarm alami untuk kita.
Kemudian apalagi kebiasaan ayam?
Ketika matahari terbit ayam akan mengerahkan dan mengajak anak-anaknya untuk mulai mengais makanan dan mencari rejeki. Mereka bekerja dengan rajin demi memenuhi kebutuhan pangan dirinya dan anak-anaknya. Menjelang matahari mulai terik, ayam akan sudah kenyang dan kebutuhannya akan pangan sudah tercukupi dan tiba saatnya untuk bersantai.
Lantas, apa ada kaitannya Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam? Bukankah makanan dan rejeki kita berbeda denga ayam?
Tentu saja tidak ada kaitannya. Namun disini orang tua kita mengajarkan kita setidaknya untuk meniru dan mengambil hikamah dari sifat baik dari ayam ini. Yaitu supaya kita terbiasa bangun pagi, setelah bangun pagi kita segera melakukan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing, setelah itu kita bekerja dengan rajin sesuai dengan profesi dan keahlian kita masing-masing. Supaya jika panas sudah terik (kebutuhan mulai banyak) kita memiliki tabungan dan cadangan makanan yang cukup untuk menghadapi kerasnya kehidupan ini.
Seperti anjuran dari para ulama berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits bahwa jika pagi telah tiba bergegaslah bangun untuk beribadah, dan jika matahari telah terbit maka berhamburanlah di muka bumi untuk mengais rejeki untuk bekal hidup di dunia ini.
Naah, sekarang kita telah paham kan maksud dari Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam? Sekian ulasan yang murni merupakan opini atau pendapat saya. Selanjutnya Mengenai Benarkah Jika Kita Bangun Kesianagan Rejeki Kita Akan Dipatuk Ayam ini benar atau tidaknya tergantung pada diri kita masing-masing.
Artikel Menarik Lainnya